Site Info

Selasa, 26 November 2013

Makalah Agama dan Manusia

Posted by Unknown 11/26/2013, under | No comments

Makalah
Agama dan manusia

Dosen pembimbing :
Samsul bakhri spd.i

Kelompok 1
Muhammad Ridho
Vera wati
Dodi saputra



Kelas II d
Sekolah tinggi menajemen ilmu komputer
Nurdin hamzah
jambi







KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis penjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Agama dan Manusia”.
Penulisan makalah merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam mata kuliah agama islam di stmik nh.
Dalam Penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang penulis miliki. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini.




Agama & manusia

A.    agama
Sementara itu ada juga penulis yang mengartikan bahwa agama menurut bahasa sansekerta terdiri dari dua kata “A” dan “Gama”, A yang berarti tidak dan Gama yang berarti kacau balau, jadi agama mempunyai arti tidak kacau balau (teratur).
Bila agama itu disalin ke dalam bahasa arab yang berarti al-Din atau al-millah, ia dapat bermakna adat kebiasaan, tingkah laku, patuh, hokum, aturan, dan pikiran.
Sementara itu fungsi dan tujuan dari agama adalah sebagai tatanan Tuhan yang dapat membimbing Manusia yang berakal untuk berusaha mencari kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat “kehidupan selanjutnya”.
Agama mengambil bagian pada saat-saat yang paling penting dan pada pengalaman hidup. Agama merayakan kelahiran, menandai pergantian jenjang masa dewasa, mengesahkan perkawinan, serta kehidupan keluarga, dan melapangkan jalan dari kehidupan kini menuju kehidupan yang akan datang. Bagi juataan manusia, agama berada dalam kehidupan mereka pada saat-saat yang paling khusus maupun pada saat-saat yang paling mengerikan . agama juga memberikan jawaban-jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan yang membingungkan kita

B.     manusia
Manusia adalah makhluk ciptaan Allah yang paing sempurna. Sedangkan Iblis adalah makhluk Allah yang paling hina, karena orientasi hidupnya terfokus pada kerusakan dan penyesatan manusia dari jalan yang lurus. Kemuliaan Malaikat adalah karena mereka tidak putus-putusnya bertasbih dan memuji kebesaran Tuhan-Nya. Lain lagi dengan hewan. Hewan adalah makhluk yang tidak punya akal dan perasaan seperti manusia. Desain dan struktur tubuhnya sangat jauh berbeda dibandingkan dengan tubuh manusia, akan tetapi memiliki nafsu atau syahwat makan, minum dan biologis seperti manusia. Karena syahwat hewaniyahnya yang mendominasi dan menggerakkan hidupnya maka setiap saat hidup hewan hanya untuk memenuhi syahwat makan dan syahwat biologis. Sebab itu, hewan tidak Allah pilih menjadi Khalifah-Nya di atas sassbumi.
Adapun kemuliaan manusia bermula ketika Allah berkehendak menjadikan Adam sebagai Khalifah-Nya di atas muka bumi dengan misi ibadah kepada-Nya. Kehendak Allah menjadikan manusia sebagai Khalifah-Nya  di bumi itu tentunya berdasarkan ilmu dan perencanaan-Nya yang sangat matang. Sebab itu, ketika para malaikat mempertanyakan rencana Allah tersebut, Allah menjawabnya: “Sungguh Aku mengetahui apa yang kalian tidak ketahui.” (QS. Al-Baqarah : 30).
Keistimewaan manusia dari makhluk lainnya :
1. Manusia sebagai ciptaan yang tertinggi dan terbaik ( at-Tin 4 ).
2. Manusia dimuliakan dan diistimewakan oleh Allah ( al-Isra' 70 ).
3. Mendapatkan tugas mengabdi ( adz-Dzariyat 56 ), oleh karenanya manusia disebut abdi Allah.
4. Mempunyai peranan sebagai khalifah ( wakil Allah ) ( al-An'am 165 ), dengan berbagai tingkatan.
5. Mempunyai tujuan hidup, yaitu mendapatkan ridho Allah  ( al-An'am 163 ), dan bahagia didunia-akhirat.
  Sifat-sifat manusia antara lain :
1. Bersifat tergesa-gesa ( al-Isra' 11 ).
2. Sering membantah ( al-Kahfi 54 ).
3. Ingkar dan tidak berterima kasih  kepada Tuhan ( al-‘Adiyat 6 ).
4. Keluh kesah dan gelisah serta kikir ( al-Ma'arij 19 ).
5. Putus asa bila ada kesusahan ( al-Ma'arij 20 ).
6. Kadang-kadang ingat Tuhan karena penderitaan ( Yunus 12 ).
Macam-macam manusia di dalam Al quran
1. Mukminun
2. Orang kafir  
3. Orang yang lalai
4.Orang munafiq 
5.Muhibbuna liddunya (orang yang mencintai dunia) 

A.    Penyebutan manusia
ü  Manusia sebagai Al-Basyar
Penamaan manusia dengan kata al-Basyar dinyatakan dalam Al-Qur’an sebanyak 36 kali dalam 26 surat. Secara etimologi al-basyar berarti kulit kepala, wajah, atau tubuh yang menjadi tempat tumbuhnya rambut. secara biologis yang mendominasi manusia adalah pada kulitnya, dibanding rambut atau bulunya, yang membedakan manusia dengan hewan
Al-Basyar, juga dapat diartikan mulasamah, yaitu persentuhan kulit antara laki-laki dengan perempuan. Makna etimologi dapat dipahami adalah bahwa manusia merupakan makhluk yang memiliki segala sifat kemanusiaan sebagai gambaran manusia secara materi dengan keterbatasannya, Penunjukan kata al-basyar ditujukan Allah kepada seluruh manusia tanpa terkecuali, termasuk eksistensi Nabi dan Rasul.
ü  Manusia sebagai An-Nas
Kata al-Nas dinyatakan dalam al-Qur’an sebanyak 240 kali dalam 53 surat. Kata al-nas menunjukkan pada eksistensi manusia sebagai makhluk hidup dan makhluk sosial, secara keseluruhan, tanpa melihat status keimanan atau kekafirannya, atau suatu keterangan yang jelas menunjuk kepada jenis keturunan nabi Adam.
. Kata al-Nas dipakai al-Qur’an untuk menyatakan adanya sekelompok orang atau masyarakat yang mempunyai berbagai kegiatan (aktivitas) untuk mengembangkan kehidupannya. Dalam menunjuk makna manusia, kata al-nas lebih bersifat umum bila dibandingkan dengan kata al-Insan. Keumumannya tersebut dapat di lihat dari penekanan makna yang dikandungnya.
ü  Manusia sebagai Al-Insan
Adapun penamaan manusia dengan kata al-insan yang berasal dari kata al-uns, dinyatakan dalam al-Qur’an sebanyak 73 kali dalam 43 surat. Secara etimologi, al-insan dapat diartikan harmonis, lemah lembut, tampak, atau pelupa. Kata insan digunakan al-Qur’an untuk menunjukkan kepada manusia dengan seluruh totalitas, jiwa dan raga. Manusia berbeda antara seseorang dengan yang lain, akibat perbedaan fisik, mental dan kecerdasannya dan sebagai makhluk dinamis
Perpaduan antara aspek fisik dan psikis telah membantu manusia untuk mengekspresikan dimensi al-insan dan al-bayan, yaitu sebagai makhluk berbudaya yang mampu berbicara, mengetahui baik dan buruk, dan lain sebagainya. Kata al-insan juga digunakan dalam al-Qur’an untuk menunjukkan proses kejadian manusia sesudah adam. Kejadiannya mengalami proses yang bertahap secara dinamis dan sempurna di dalam di dalam rahim dan mengandung pengertian makhluk mukallaf (yang dibebani tanggung jawab) mengemban amanah, makhluk yang mulia sebab memiliki ilmu, al-bayan (pandai bicara), al-‘aql (mampu berpikir), al-tamyiz (mampu menerapkan dan mengambil keputusan), melampaui batas karena telah merasa puas dengan apa yang ia miliki dan memiliki kedudukan, derajat dan martabat yang tinggi dibanding makhluk-makhluk lainnya.
Dengan demikian, makna manusia dalam al-Qur’an dengan istilah al-basyar, al-insan, al-nas dan bani adam mencerminkan karakteristik dan kesempurnaan penciptaan Allah terhadap makhluk manusia, bukan saja sebagai makhluk biologis dan psikologis melainkan juga sebagai makhluk religius, makhluk sosial dan makhluk bermoral serta makhluk kultural yang kesemuanya mencerminkan kelebihan dan keistimewaan manusia daripada makhluk-makhluk Tuhan lainnya.

B.     produksi manusia
Allah menciptakan Adam berdasarkan kehendak dan Kekuasaan Nya. Proklamasi penciptaan manusia dari tanah kepada para Malaikat adalah merupakan kehormatan pertama yang diberikan oleh Allah kepada manusia.
Penobatan manusia sebagai khalifah di Bumi, adalah suatu kehormatan besar dari Allah sebagai penciptanya, sehingga Dia memerintahkan para Malaikat untuk bersujud kepada manusia. Yang lebih besar dari peristiwa ini dan merupakan keistimewaan bagi manusia adalah ditiupkan Nya roh (ciptaan) Allah kedalam dirinya. Ini sebagai sinyalemen bahwa asal usul manusia itu suci, tercipta dari bahan yang berkualitas tinggi dan memiliki fitrah yang murni.
tahap-tahap perkembangan manusia secara terinci sebagai berikut:
ü  nutfah, yang berarti 'sebuah tetesan' atau 'sejumlah air kecil'; '
ü  alaqah yang berarti sebuah 'struktur yang mirip-lintah';
ü   mudghah, yang berarti sebuah 'benda yang dikunyah';
ü  idhaam, yang berarti 'tulang' atau 'kerangka';
ü   kisaa ul idham bil-laham, yang berarti 'penutupan tulang dengan daging atau otot', dan
ü  al-nash'a yang berarti 'pembentukan janin yang jelas'.
Demikianlah kemahakuasaan Rabb Pencipta segala sesuatu, sungguh dapat mengundang kekaguman dan ketakjuban manusia yang mau menggunakan akal sehatnyaMaha Kuasa Allah Tabaraka wa Ta’ala, Dia memindahkan calon manusia dari nuthfah menjadi ‘alaqah. Dari ‘alaqah menjadi mudhghah dan seterusnya tanpa membelah perut sang ibu.
Komponen –komponen pembentuk manusia :
  • Turaab,yaitu tanah gemuk, Qs.Kahfi ( 18 ) : 37.
  • Tiin, yaitu tanah lempung Qs.Sajdah ( 32 ) : 4
  • Tiinul Lazib, tanah lempung yang pekat Qs. As.Saffat ( 37 ) :8.
  • Salsaalun, lempung yang dikatakan Kalfakhkhar ( seperti tembikar ).
  • Salsalun min humain masnuun ( lempumg dari lumpur yang dicetak/diberi bentuk Qs.Al-Hijr ( 15 ) : 26.
  • Sulalatun min tiin, sari pati lempung, sulalat berarti sesuatu yang dasarikan dari sesuatu yang lain.
  • Air, yang dianggap sebagai asal-usul seluruh kehidupan Qs.Al-Furqan (25):45.
Asal usul manusia dilihat dari sisi reproduksinya banyak sekali dijelaskan
Al-Qur’an misalnya: Manusia berasal dari Nutfatam (nutfatam min maniyyin yumna) atau setetes sperma yang ditumpahkan.
Nutfah, berarti sejumlah sangat kecil yang sering diartikan sebagai setetes air (Qs. Abasa 80:19).
Al-Qur’an yang mengungkapkan proses kejadian manusia itu antara lain terdapat didalam surat Al-Mu’minun ayat 12-14(sebagaimana dikutip pada halaman 25), secara ringkas adalah
  1. Diciptakan dari saripati tanah (sulalatin min thin), lalu
  2. Menjadi air mani (nutfhah yang disimpan dalam rahim),lalu
  3. menjadi segumpal darah (alaqah),  lalu diproses
  4. Allah SWT menjadikannya segumpal daging (mudhghah)
  5. Lalu disusunlah tulang belulang (idhaman)
  6. Lalu dibungkus tulang belulang tersebut dengan daging (rahman).
  7. Makhluk yang (berbentuk) lain (janin). Q.S. Al-Mukminun; 12-14
Ditiupkan roh (dari Allah) pada hari yang ke 120 usia kandungan
  1. Lalu lahirilah sebagai seorang bayi Q.S. Al-Hajj; 5
  2. Dia jadikan sebuah pendengaran, penglihatan dan hati Q.S. An-Nahl; 78
  3. Tumbuhlah menjadi anak-anak, lalu dewasa,dan tua (pikun) Q.S. Al-Hajj; 5
  4. Kemudian seorang manusia menemui kematian Q.S. Almukminun; 15
  5.  Lalu dibangkitkan (dari kubur) di hari kiamat Q.S. Al-Mukminun; 16
13.  Ruh adalah salah satu komponen penting yang menentukan ciri kemanusiaan manusia.
Firman Allah S.W.T :
14.  “Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: Sesungguhnya Aku akan menciptakan manusia dari tali, maka apabila telah Kusempurnakan kejadiannya dan Kutiupkan kepadanya roh ciptaanKu maka hendaklah kamu tersungkur dengan bersujud kepada Ku” (As-shad : 38, 71-72)
15.  “Dan mereka bertanya kepadamu tentang ruh. Katakanlah Ruh itu termasuk urusan Tuhanku dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit” (Al-Isra 17 : 85)
16.  Ruh adalah getaran Ilahiyah yaitu getaran sinyal ketuhanan sebagaimana rahmat, nikmat dan hikmah yang kesemuanya sering terasakan sentuhannya, tetapi sukar dipahami hakekatnya. Sentuhan getaran rohanian itulah yang menyebabkan manusia dapat mencera nilai-nilai belas kasih, kejujuran, kebenaran, keadilan dsb.
17.  Istilah Nafs banyak tersebar dalam Al-Qur’an. Istilah Nafs memiliki pengertian yang sangat terkait dengan aspek fisik manusia. Gejolah Nafs dapat dirasakan menyebar keseluruh bagian tubuh manusia karena tubuh manusia merupakan kumpulan dari bermilyar-milyar sel hidup yang saling berhubungan.
18.  Nafs bekerja sesuai dengan bekerjanya sistem biologis manusia. Hubungan antara nafs dan fisik manusia demikian erat meski sukar untuk diketahui dengan pasti bagaimana hubungan itu berjalan. Dua hal yang berbeda, mental dan fisik dapat menjalin interelasi sebab akibat. Kesedihan dapat menyebabkan mata mengeluarkan siaran. Kesengsaraan membuat badan kurus. Dikenal pula istilah PSIKOMATIK, yaitu penyakit2 fisik yan disebabkan oleh masalah kejiwaan.

C. Aspek Historis Penciptaannya
Al-Quran tidak merinci secara kronologis penciptaan manusia menyangkut waktu dan tempatnya, namun Al-Quran menjelaskan titik-titik penting : dari titik manakah kehidupan itu bermula, ayat-ayat Al-Quran menegaskan bahwa asal-usul manusia ( bersifat ) air, Qs.Al-Anbiya’( 21 ) : 30. Asal-usul kehidupan hewan Qs. An-Nur ( 24 ) : 45.

D. Fitrah Manusia
Kata fitrah merupakan derivasi dari kata fatara, artinya ciptaan, suci dan seimbang. Louis ma’luf dalam kamus Al Munjud menyebutkan bahwa fitrah adalah sifat yang ada pada setiap awal penciptaannya, sifat alami manusia, agama, sunnah.
Menurut Imam Al-Gazali, fitrah adalah kondisi dimana Allah menciptakan manusia yang menghadapkan dirinya kepada kebenaran dan kesiapan untuk menggunakan fikiran.
Pada hakekatnya, dalam diri manusia ada fitrah untuk senantiasa berbuat baik dan menjauhkandiri dari perbuatan jahat.Nurani manusia selalu merindukan kedamaian dan ketenangan. Jauh di dalam lubuk hati manusia, pada dasarnya selalu ada kerinduan untuk terus menerus mengikuti jalan agama yang benar. Inilah fitrah manusia yang sesungguhnya, fitrah yang diajarkan Islam.
Kesimpulan

Dari uraian tersebut diatas dapatlah disimpulkan bahwa manusia adalah makhluk ciptaan Allah yang terdiri dari jiwa dan raga, berwujud fisik dan ruh (ciptaan) Allah. Yang Diciptakan dari saripati tanah (sulalatin min thin), lalu Menjadi air mani (nutfhah yang disimpan dalam rahim),lalu menjadi segumpal darah (alaqah) lalu diproses. Allah SWT menjadikannya segumpal daging (mudhghah) Lalu disusunlah tulang belulang (idhaman) Lalu dibungkus tulang belulang tersebut dengan daging (rahman).
 Dari landasan teologis di atas, jelaslah bahwa dalam diri manusia ada potensi bersih dan suci. Prinsip kebaikan ini diakui oleh seluruh umat manusia, sedangkan kejahatan akan senantiasa mengantarkan manusia menuju kehinaan dan kesengsaraan.
(
berbentuk) lain (janin). Ditiupkan roh (dari Allah) pada hari yang ke 120 usia kandungan Lalu lahirilah sebagai seorang bayi. Dia jadikan sebuah pendengaran, penglihatan dan hati, Tumbuhlah menjadi anak-anak, lalu dewasa,dan tua (pikun), Kemudian seorang manusia menemui kematian  Lalu dibangkitkan (dari kubur) di hari kiamat.




DAFTAR PUSTAKA
  • Amin, Ahmad,. Ilmu Akhlak, Bulan Bintang, Jakarta. 1968.
  • Bakar Atjeh, Abu. Mutiara Akhlak 1, Bulan Bintang, Jakarta.1968.
  • Hasan, Ali H.M. Agama Islam. Jakarta: Direktorat Jendral Pembinaan Kelambagaan Agama Islam. 1994/1995.
  • Dr. H. Syamsu Yusuf LN, M.Pd.. Psikologi Belajar Agama. Pustaka Bani Qurais. Bandung. 2003.

0 komentar:

Posting Komentar