Makalah
Agama
dan manusia
Dosen
pembimbing :
Samsul
bakhri spd.i
Kelompok 1
Muhammad
Ridho
Vera wati
Dodi saputra
Kelas
II d
Sekolah
tinggi menajemen ilmu komputer
jambi
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis penjatkan
kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya maka penulis dapat menyelesaikan
penyusunan makalah yang berjudul “Agama
dan Manusia”.
Penulisan makalah merupakan salah
satu tugas yang diberikan dalam mata kuliah agama
islam di stmik nh.
Dalam Penulisan makalah ini
penulis merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis penulisan maupun
materi, mengingat akan kemampuan yang penulis miliki. Untuk itu kritik dan
saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan
makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini
penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada pihak-pihak
yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini.
Agama &
manusia
A. agama
Pengertian
Agama berasal dari bahasa sansekerta. Menurut pengertian umat hindu penganut
madzhab siwa, kata agama yang dipergunakan dalam bahasa Indonesia sebagai
istilah kerohanian, berasal dari kata Gam yang berarti pergi, Gam diberi awalan
“A” yang berarti Agam berarti kebalikan dari pergi yang artinya datang, dan
diberi akhiran “A” menjadi agama dengan arti kedatangan.
Sementara itu ada juga penulis yang
mengartikan bahwa agama menurut bahasa sansekerta terdiri dari dua kata “A” dan
“Gama”, A yang berarti tidak dan Gama yang berarti kacau balau, jadi agama
mempunyai arti tidak kacau balau (teratur).
Bila
agama itu disalin ke dalam bahasa arab yang berarti al-Din atau al-millah, ia
dapat bermakna adat kebiasaan, tingkah laku, patuh, hokum, aturan, dan pikiran.
Sementara itu fungsi dan tujuan
dari agama adalah sebagai tatanan Tuhan yang dapat membimbing Manusia yang
berakal untuk berusaha mencari kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat
“kehidupan selanjutnya”.
Agama mengambil bagian pada
saat-saat yang paling penting dan pada pengalaman hidup. Agama merayakan
kelahiran, menandai pergantian jenjang masa dewasa, mengesahkan perkawinan,
serta kehidupan keluarga, dan melapangkan jalan dari kehidupan kini menuju
kehidupan yang akan datang. Bagi juataan manusia, agama berada dalam kehidupan
mereka pada saat-saat yang paling khusus maupun pada saat-saat yang paling mengerikan
. agama juga memberikan jawaban-jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan yang
membingungkan kita
B. manusia
Manusia adalah
makhluk ciptaan Allah yang paing sempurna. Sedangkan Iblis adalah makhluk Allah
yang paling hina, karena orientasi hidupnya terfokus pada kerusakan dan
penyesatan manusia dari jalan yang lurus. Kemuliaan Malaikat adalah karena
mereka tidak putus-putusnya bertasbih dan memuji kebesaran Tuhan-Nya. Lain lagi
dengan hewan. Hewan adalah makhluk yang tidak punya akal dan perasaan seperti
manusia. Desain dan struktur tubuhnya sangat jauh berbeda dibandingkan dengan
tubuh manusia, akan tetapi memiliki nafsu atau syahwat makan, minum dan
biologis seperti manusia. Karena syahwat hewaniyahnya yang mendominasi dan
menggerakkan hidupnya maka setiap saat hidup hewan hanya untuk memenuhi syahwat
makan dan syahwat biologis. Sebab itu, hewan tidak Allah pilih menjadi
Khalifah-Nya di atas sassbumi.
Adapun
kemuliaan manusia bermula ketika Allah berkehendak menjadikan Adam sebagai
Khalifah-Nya di atas muka bumi dengan misi ibadah kepada-Nya. Kehendak Allah
menjadikan manusia sebagai Khalifah-Nya di bumi itu tentunya berdasarkan
ilmu dan perencanaan-Nya yang sangat matang. Sebab itu, ketika para malaikat
mempertanyakan rencana Allah tersebut, Allah menjawabnya: “Sungguh Aku
mengetahui apa yang kalian tidak ketahui.” (QS. Al-Baqarah : 30).
Keistimewaan manusia dari makhluk
lainnya :
1.
Manusia sebagai ciptaan yang tertinggi dan terbaik ( at-Tin 4 ).
2.
Manusia dimuliakan dan diistimewakan oleh Allah ( al-Isra' 70 ).
3. Mendapatkan tugas mengabdi (
adz-Dzariyat 56 ), oleh karenanya manusia disebut abdi Allah.
4. Mempunyai peranan sebagai
khalifah ( wakil Allah ) ( al-An'am 165 ), dengan berbagai tingkatan.
5. Mempunyai tujuan hidup, yaitu
mendapatkan ridho Allah ( al-An'am 163 ), dan bahagia didunia-akhirat.
Sifat-sifat manusia antara
lain :
1. Bersifat tergesa-gesa ( al-Isra'
11 ).
2. Sering membantah ( al-Kahfi 54
).
3. Ingkar dan tidak berterima
kasih kepada Tuhan ( al-‘Adiyat 6 ).
4. Keluh kesah dan gelisah serta
kikir ( al-Ma'arij 19 ).
5. Putus asa bila ada kesusahan (
al-Ma'arij 20 ).
6. Kadang-kadang ingat Tuhan karena
penderitaan ( Yunus 12 ).
Macam-macam manusia di dalam Al
quran
1. Mukminun
2.
Orang kafir
3. Orang
yang lalai
4.Orang
munafiq
5.Muhibbuna
liddunya (orang yang mencintai dunia)
A. Penyebutan manusia
ü Manusia sebagai
Al-Basyar
Penamaan manusia dengan kata al-Basyar
dinyatakan dalam Al-Qur’an sebanyak 36 kali dalam 26 surat. Secara
etimologi al-basyar berarti kulit kepala, wajah, atau tubuh yang menjadi
tempat tumbuhnya rambut. secara biologis yang mendominasi manusia adalah pada
kulitnya, dibanding rambut atau bulunya, yang membedakan manusia dengan hewan
Al-Basyar, juga dapat diartikan mulasamah, yaitu
persentuhan kulit antara laki-laki dengan perempuan. Makna etimologi dapat
dipahami adalah bahwa manusia merupakan makhluk yang memiliki segala sifat
kemanusiaan sebagai gambaran manusia secara materi
dengan keterbatasannya, Penunjukan kata al-basyar
ditujukan Allah kepada seluruh manusia tanpa terkecuali, termasuk
eksistensi Nabi dan Rasul.
ü Manusia sebagai An-Nas
Kata al-Nas dinyatakan dalam
al-Qur’an sebanyak 240 kali dalam 53 surat. Kata al-nas menunjukkan pada
eksistensi manusia sebagai makhluk hidup dan makhluk sosial, secara
keseluruhan, tanpa melihat status keimanan atau kekafirannya, atau suatu keterangan yang jelas menunjuk kepada jenis keturunan
nabi Adam.
. Kata al-Nas dipakai al-Qur’an
untuk menyatakan adanya sekelompok orang atau masyarakat yang mempunyai
berbagai kegiatan (aktivitas) untuk mengembangkan kehidupannya. Dalam
menunjuk makna manusia, kata al-nas lebih bersifat umum bila dibandingkan
dengan kata al-Insan. Keumumannya tersebut dapat di lihat dari penekanan makna
yang dikandungnya.
ü Manusia sebagai
Al-Insan
Adapun penamaan manusia
dengan kata al-insan yang berasal dari kata al-uns, dinyatakan
dalam al-Qur’an sebanyak 73 kali dalam 43 surat. Secara etimologi, al-insan dapat
diartikan harmonis, lemah lembut, tampak, atau pelupa. Kata insan digunakan
al-Qur’an untuk menunjukkan kepada manusia dengan seluruh totalitas, jiwa dan
raga. Manusia berbeda antara seseorang dengan yang lain, akibat perbedaan
fisik, mental dan kecerdasannya dan sebagai makhluk dinamis
Perpaduan antara aspek fisik dan
psikis telah membantu manusia untuk mengekspresikan dimensi al-insan dan
al-bayan, yaitu sebagai makhluk berbudaya yang mampu berbicara,
mengetahui baik dan buruk, dan lain sebagainya. Kata al-insan juga
digunakan dalam al-Qur’an untuk menunjukkan proses kejadian manusia sesudah
adam. Kejadiannya mengalami proses yang bertahap secara dinamis dan sempurna di
dalam di dalam rahim dan mengandung pengertian
makhluk mukallaf (yang dibebani tanggung jawab) mengemban amanah, makhluk yang
mulia sebab memiliki ilmu, al-bayan (pandai bicara), al-‘aql (mampu
berpikir), al-tamyiz (mampu menerapkan dan mengambil keputusan), melampaui batas karena telah merasa puas dengan apa yang
ia miliki dan memiliki kedudukan, derajat dan martabat yang tinggi
dibanding makhluk-makhluk lainnya.
Dengan demikian, makna manusia
dalam al-Qur’an dengan istilah al-basyar, al-insan, al-nas dan bani adam mencerminkan
karakteristik dan kesempurnaan penciptaan Allah terhadap makhluk manusia, bukan
saja sebagai makhluk biologis dan psikologis melainkan juga sebagai makhluk religius,
makhluk sosial dan makhluk bermoral serta makhluk kultural yang
kesemuanya mencerminkan kelebihan dan keistimewaan manusia daripada
makhluk-makhluk Tuhan lainnya.
B. produksi
manusia
Allah
menciptakan Adam berdasarkan kehendak dan Kekuasaan Nya. Proklamasi penciptaan
manusia dari tanah kepada para Malaikat adalah merupakan kehormatan pertama
yang diberikan oleh Allah kepada manusia.
Penobatan
manusia sebagai khalifah di Bumi, adalah suatu kehormatan besar dari Allah
sebagai penciptanya, sehingga Dia memerintahkan para Malaikat untuk bersujud
kepada manusia. Yang lebih besar dari peristiwa ini dan merupakan keistimewaan
bagi manusia adalah ditiupkan Nya roh (ciptaan) Allah kedalam dirinya. Ini
sebagai sinyalemen bahwa asal usul manusia itu suci, tercipta dari bahan yang
berkualitas tinggi dan memiliki fitrah yang murni.
tahap-tahap perkembangan
manusia secara terinci sebagai berikut:
ü nutfah, yang berarti
'sebuah tetesan' atau 'sejumlah air kecil'; '
ü alaqah yang berarti
sebuah 'struktur yang mirip-lintah';
ü mudghah, yang berarti sebuah 'benda yang dikunyah';
ü idhaam, yang berarti
'tulang' atau 'kerangka';
ü kisaa ul idham bil-laham, yang berarti 'penutupan tulang dengan daging atau otot', dan
ü al-nash'a yang berarti
'pembentukan janin yang jelas'.
Demikianlah
kemahakuasaan Rabb Pencipta segala sesuatu, sungguh dapat mengundang kekaguman
dan ketakjuban manusia yang mau menggunakan akal sehatnyaMaha Kuasa Allah
Tabaraka wa Ta’ala, Dia memindahkan calon manusia dari nuthfah menjadi ‘alaqah.
Dari ‘alaqah menjadi mudhghah dan seterusnya tanpa membelah perut sang ibu.
Komponen –komponen pembentuk
manusia :
- Turaab,yaitu tanah gemuk,
Qs.Kahfi ( 18 ) : 37.
- Tiin, yaitu tanah lempung
Qs.Sajdah ( 32 ) : 4
- Tiinul Lazib, tanah lempung
yang pekat Qs. As.Saffat ( 37 ) :8.
- Salsaalun, lempung yang
dikatakan Kalfakhkhar ( seperti tembikar ).
- Salsalun min humain masnuun (
lempumg dari lumpur yang dicetak/diberi bentuk Qs.Al-Hijr ( 15 ) : 26.
- Sulalatun min tiin, sari pati
lempung, sulalat berarti sesuatu yang dasarikan dari sesuatu yang lain.
- Air, yang dianggap sebagai
asal-usul seluruh kehidupan Qs.Al-Furqan (25):45.
Asal usul manusia dilihat dari sisi
reproduksinya banyak sekali dijelaskan
Al-Qur’an misalnya: Manusia berasal dari Nutfatam (nutfatam min maniyyin yumna) atau setetes sperma yang ditumpahkan.
Al-Qur’an misalnya: Manusia berasal dari Nutfatam (nutfatam min maniyyin yumna) atau setetes sperma yang ditumpahkan.
Nutfah, berarti sejumlah sangat
kecil yang sering diartikan sebagai setetes air (Qs. Abasa 80:19).
Al-Qur’an yang mengungkapkan proses kejadian manusia itu antara
lain terdapat didalam surat Al-Mu’minun ayat 12-14(sebagaimana dikutip pada
halaman 25), secara ringkas adalah
- Diciptakan
dari saripati tanah (sulalatin min thin), lalu
- Menjadi
air mani (nutfhah yang disimpan dalam rahim),lalu
- menjadi
segumpal darah (alaqah), lalu diproses
- Allah
SWT menjadikannya segumpal daging (mudhghah)
- Lalu
disusunlah tulang belulang (idhaman)
- Lalu
dibungkus tulang belulang tersebut dengan daging (rahman).
- Makhluk
yang (berbentuk) lain (janin). Q.S. Al-Mukminun; 12-14
Ditiupkan roh (dari Allah) pada hari yang ke 120
usia kandungan
- Lalu
lahirilah sebagai seorang bayi Q.S. Al-Hajj; 5
- Dia
jadikan sebuah pendengaran, penglihatan dan hati Q.S. An-Nahl; 78
- Tumbuhlah
menjadi anak-anak, lalu dewasa,dan tua (pikun) Q.S. Al-Hajj; 5
- Kemudian
seorang manusia menemui kematian Q.S. Almukminun; 15
- Lalu
dibangkitkan (dari kubur) di hari kiamat Q.S. Al-Mukminun; 16
13.
Ruh
adalah salah satu komponen penting yang menentukan ciri kemanusiaan manusia.
Firman Allah S.W.T :
Firman Allah S.W.T :
14.
“Ingatlah
ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: Sesungguhnya Aku akan
menciptakan manusia dari tali, maka apabila telah Kusempurnakan kejadiannya dan
Kutiupkan kepadanya roh ciptaanKu maka hendaklah kamu tersungkur dengan
bersujud kepada Ku” (As-shad : 38, 71-72)
15.
“Dan
mereka bertanya kepadamu tentang ruh. Katakanlah Ruh itu termasuk urusan
Tuhanku dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit” (Al-Isra 17 :
85)
16.
Ruh
adalah getaran Ilahiyah yaitu getaran sinyal ketuhanan sebagaimana rahmat,
nikmat dan hikmah yang kesemuanya sering terasakan sentuhannya, tetapi sukar
dipahami hakekatnya. Sentuhan getaran rohanian itulah yang menyebabkan manusia
dapat mencera nilai-nilai belas kasih, kejujuran, kebenaran, keadilan dsb.
17.
Istilah
Nafs banyak tersebar dalam Al-Qur’an. Istilah Nafs memiliki pengertian yang
sangat terkait dengan aspek fisik manusia. Gejolah Nafs dapat dirasakan
menyebar keseluruh bagian tubuh manusia karena tubuh manusia merupakan kumpulan
dari bermilyar-milyar sel hidup yang saling berhubungan.
18.
Nafs
bekerja sesuai dengan bekerjanya sistem biologis manusia. Hubungan antara nafs
dan fisik manusia demikian erat meski sukar untuk diketahui dengan pasti
bagaimana hubungan itu berjalan. Dua hal yang berbeda, mental dan fisik dapat
menjalin interelasi sebab akibat. Kesedihan dapat menyebabkan mata mengeluarkan
siaran. Kesengsaraan membuat badan kurus. Dikenal pula istilah PSIKOMATIK,
yaitu penyakit2 fisik yan disebabkan oleh masalah kejiwaan.
C. Aspek Historis Penciptaannya
Al-Quran tidak merinci secara
kronologis penciptaan manusia menyangkut waktu dan tempatnya, namun Al-Quran
menjelaskan titik-titik penting : dari titik manakah kehidupan itu bermula,
ayat-ayat Al-Quran menegaskan bahwa asal-usul manusia ( bersifat ) air,
Qs.Al-Anbiya’( 21 ) : 30. Asal-usul kehidupan hewan Qs. An-Nur ( 24 ) : 45.
D. Fitrah
Manusia
Kata fitrah merupakan derivasi dari
kata fatara, artinya ciptaan, suci dan seimbang. Louis ma’luf dalam kamus Al
Munjud menyebutkan bahwa fitrah adalah sifat yang ada pada setiap awal
penciptaannya, sifat alami manusia, agama, sunnah.
Menurut Imam Al-Gazali, fitrah
adalah kondisi dimana Allah menciptakan manusia yang menghadapkan dirinya
kepada kebenaran dan kesiapan untuk menggunakan fikiran.
Pada
hakekatnya, dalam diri manusia ada fitrah untuk senantiasa berbuat baik dan menjauhkandiri
dari perbuatan jahat.Nurani manusia selalu merindukan kedamaian dan ketenangan.
Jauh di dalam lubuk hati manusia, pada dasarnya selalu ada kerinduan untuk
terus menerus mengikuti jalan agama yang benar. Inilah fitrah manusia yang
sesungguhnya, fitrah yang diajarkan Islam.
Kesimpulan
Dari
uraian tersebut diatas dapatlah disimpulkan bahwa manusia adalah makhluk
ciptaan Allah yang terdiri dari jiwa dan raga, berwujud fisik dan ruh (ciptaan)
Allah. Yang Diciptakan dari saripati tanah (sulalatin min thin), lalu Menjadi
air mani (nutfhah yang disimpan dalam rahim),lalu menjadi segumpal darah
(alaqah) lalu diproses. Allah SWT menjadikannya segumpal daging (mudhghah) Lalu
disusunlah tulang belulang (idhaman) Lalu dibungkus tulang belulang tersebut
dengan daging (rahman).
Dari landasan teologis
di atas, jelaslah bahwa dalam diri manusia ada potensi bersih dan suci. Prinsip
kebaikan ini diakui oleh seluruh umat manusia, sedangkan kejahatan akan
senantiasa mengantarkan manusia menuju kehinaan dan kesengsaraan.
(berbentuk) lain (janin). Ditiupkan roh (dari Allah) pada hari yang ke 120 usia kandungan Lalu lahirilah sebagai seorang bayi. Dia jadikan sebuah pendengaran, penglihatan dan hati, Tumbuhlah menjadi anak-anak, lalu dewasa,dan tua (pikun), Kemudian seorang manusia menemui kematian Lalu dibangkitkan (dari kubur) di hari kiamat.
(berbentuk) lain (janin). Ditiupkan roh (dari Allah) pada hari yang ke 120 usia kandungan Lalu lahirilah sebagai seorang bayi. Dia jadikan sebuah pendengaran, penglihatan dan hati, Tumbuhlah menjadi anak-anak, lalu dewasa,dan tua (pikun), Kemudian seorang manusia menemui kematian Lalu dibangkitkan (dari kubur) di hari kiamat.
DAFTAR PUSTAKA
- Amin, Ahmad,. Ilmu Akhlak,
Bulan Bintang, Jakarta. 1968.
- Bakar Atjeh, Abu. Mutiara
Akhlak 1, Bulan Bintang, Jakarta.1968.
- Hasan, Ali H.M. Agama Islam.
Jakarta: Direktorat Jendral Pembinaan Kelambagaan Agama Islam. 1994/1995.
- Dr. H. Syamsu Yusuf LN, M.Pd..
Psikologi Belajar Agama. Pustaka Bani Qurais. Bandung. 2003.
0 komentar:
Posting Komentar