Daur Hidup Pengembangan Sistem
Dosen : Elzas,M.Kom
Mata Kuliah : Analisa Sistem Informasi
Di susun oleh :
1. KHOIRI FITRA YODI = 1201098
2. THEWORA NURLIANA = 1201114
3. MUHAMMAD RIDHO = 1201087
4. MALDINI = 1201056
5. IRWANDI = 1201101
Kelompok : 4
Jurusan : SI
Kelas : D
NURDIN HAMZAH
2013/2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan atas
kehadiran Tuhan yang Maha Esa, karena dengan rahmat dan karunia-Nya kami masih
diberi kesempatan untuk bekerja bersama untuk menyelesaikan makalah ini, dimana
makalah ini merupakan salah satu dari tugas mata kuliah Analisa Sistem Informasi yaitu tentang daur hidup pengembangan
sistem. Tidak lupa kami ucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing dan
teman-teman yang telah memberikan dukungan dalam menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh
sebab itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dan semoga
dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
........................................................................................
i
DAFTAR ISI
.....................................................................................................
ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
................................................................................
1
1.2 Rumusan Masalah
............................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengembangan Sistem
................................................................... 3
2.2 Siklus Hidup Sistem .......................................................................
8
2.3 GSLC................................................................................................
9
2.4 ISLC ................................................................................................
10
2.5 SDLC
................................................................................................
11
BAB III PENUTUP
............................................................................................
16
DAFTAR PUSTAKA
.........................................................................................
17
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada dasarnya tidak ada sistem informasi
yang sempurna dan berlaku untuk masa yang tak terhingga. Adanya
keperluan-keperluan baru, pertumbuhan organisasi / usaha, perkembangan
teknologi, dan pengaruh dari luar sehingga
mengharuskan adanya usaha pengembangan sistem informasi baru untuk
mengimbangi dinamika organisasi. Kenyataan ini mengakibatkan setiap sistem
perlu diubah pada masa selanjutnya.
Proses pengembangan sistem informasi melewati beberapa tahapan
mulai sistem itu direncanakan sampai diimplementasikan, hingga suatu saat perlu
dikembangkan kembali menjadi sistem yang baru. Siklus demikian merupakan suatu
daur hidup pengembangan sistem informasi.
Dalam rekayasa sistem dan rekayasa
perangkat lunak, adalah proses pembuatan dan pengubahan sistem serta model dan
metodologiyang digunakan untuk mengembangkan sistem-sistem tersebut. Konsep ini
umumnya merujuk pada sistem komputer atau informasi. SDLC juga
merupakan pola yang diambil untuk mengembangkan sistem perangkat lunak, yang
terdiri dari tahap-tahap: analisa (analysis), desain (design), implementasi
(implementation), uji coba (testing) dan pengelolaan (maintenance).
1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa-apa saja
prinsip pengembangan sistem?
2. Apa yang dimaksud
analisi dan desain sistem?
3. Sebutkan fase-fase yang terjadi
dalam System Life Cycle !
4. Mengapa diperlukan
daur hidup pengembangan pada suatu sistem ?
5. Apa yang dimaksud
dengan siklus hidup pengembangan sistem (sdlc) ?
2
BAB II
PEMBAHASAN
Pengembangan Sistem
Pengembangan sistem merupakan penyusunan suatu
sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau
memperbaiki sistem yang telah ada. Sistem lama yang perlu diperbaiki atau
diganti disebabkan karena beberapa hal :
1.
Adanya
permasalahan-permasalahan yang timbul di sistem yang lama. Permasalahan yang
timbul dapat berupa :
·
Ketidakberesan sistem
yang lama : ketidakberesan dalam sistem yang lama menyebabkan sistem yang lama
tidak dapat beroperasi sesuai dengan yang diharapkan.
·
Pertumbuhan organisasi
: kebutuhan informasi yang semakin luas, volume pengolahan data semakin
meningkat, perubahan prinsip akuntansi yang baru, menyebabkan harus disusunnya
sistem yang baru, karena sistem yang lama tidak efektif lagi dan tidak dapat
memenuhi semua kebutuhan informasi yang dibutuhkan manajemen.
2.
Untuk meraih
kesempatan-kesempatan dalam keadaan persaingan pasar yang ketat, kecepatan
informasi atau efisiensi waktu sangat menentukan berhasil atau tidaknya
strategi dan rencana-rencana yang telah disusun untuk meraih kesempatan dan
peluang pasar, sehingga teknologi informasi perlu digunakan untuk meningkatkan
penyediaan informasi agar dapat mendukung proses pengambilan keputusan yang
dilakukan oleh manajemen.
3.
Adanya instruksi dari
pimpinan atau adanya peraturan pemerintah
Penyusunan sistem yang baru dapat juga terjadi karena adanya instruksi dari pimpinan atau dari luar organisasi, seperti misalnya peraturan pemerintah
Penyusunan sistem yang baru dapat juga terjadi karena adanya instruksi dari pimpinan atau dari luar organisasi, seperti misalnya peraturan pemerintah
3
Prinsip
pengembangan sistem :
·
Sistem yang
dikembangkan adalah untuk manajemen
·
Sistem yang
dikembangkan adalah investasi modal yang besar
·
Sistem yang
dikembangkan memerlukan orang-orang yang terdidik
·
Proses pengembangan
sistem tidak harus urut
·
Jangan takut
membatalkan proyek
·
Dokumentasi harus ada
untuk pedoman dalam pengembangan sistem
Analisis
dan desain system merupakan prosedur pemecahan masalah yang terdiri dari enam fase untuk
meneliti system informasi dan meningkatkannya. Keenam fase tersebut membentuk apa yang
disebut siklus hidup pengembangan system. Siklus hidup pengembangan system
(SDLC) adalah proses langkah demi langkah yang diikuti oleh banyak organisasi
selama analisis dan desain system.
Ada enam fase siklus hidup pengembangan system yakni :
A.
Fase Pertama : Melakukan Investigasi Awal
Tujuan
dari fase pertama ini adalah melakukan analisis awal, mencari alternative
solusi, mendeskripsikan biaya dan keuntungn, dan menyerahkan rencana awal
dengan beberapa rekomendasi.
Empat langkah fase pertama ialah:
1.
Melakukan
analisis awal, anda perlu mencari apa yang menjadi tujuan organisasi dan sifat
serta cakupan masalah, selanjutnya melihat apakah masalah yang dipelajari cocok
dengan tujuan tersebut.
2. Mengajukan solusi-solusi alternative,
Solusi-solusi alternative bisa diperoleh dengan mewawancarai orang dalm organisasi,
klien ayau pelanggan yang terpengaruh oleh system, pemasok dan konsultan.
3. Mendeskripsikan biaya dan keuntungan ,
anda perlu mendaftarkan biaya maupun keuntungan secara terperinci. Biaya akan
tergantung dari keuntungan yang bisa menawarkan penghematan.
4. Menyerahkan rencana awal, Semua yang anda
temukan digabung dalam suatu laporan tertulis, pembaca laporan ini bisa saja
eksekutif yang punya wewenang untuk memutuskan dan menjalankan proyek. Anda
harus mendeskripsikan solusi-solusi potensial, biaya, dan keuntungan dan
memberikan rekomendasi bagi anda.
4
B.
Fase Kedua : Menganalisis Sistem
Tujuan
dari fase kedua ini adalah mengumpulkan data, menganalisis data, dan menuliskan
laporan. Dalam fase ini, anda akan mengikuti arahan dari pihak managemen setelah
mereka membaca laporan (fase pertama). Pihak manajemen memberi perintah untuk
menganalisis atau mepelajari system yang sudah ada untuk memahami perbedaan
system baru dengan system yang sudah ada. Tiga langkah pada tahap ini ialah:
1. Mengumpulkan data, dalam upaya mengumpulkan data, anda akan
meninjau dokumen tertulis, mewawancarai pegawai dan manager, membuat kuesioner
dan mengobservasi rang dan proses-proses di tempat kerja.
2. Menganalisa data, data yang telah dikumpulkan kemudian
dianalisis. Ada banyak piranti analitik yang dapat dipakai, piranti pemodelan
memungkinkan analisis system menampilkan representasi system dalam bentuk
gambar, misal data flow diagram atau diagram aliran data. Dan Perangkat CASE
(Computer Aided Software Engineering) adalah program yang mengotomatisasi
berbagai aktivitas SDLC. Contoh programnya ialah Analyst Pro, Visible Analyst
dan System Architect.
3.
Menulis laporan, perlu membuat laporan setelah selesai
melakukan analisis. Ada 3 bagian, yang pertama, harus menjelaskan cara bekerja
system yang sudah ada. Kedua, harus menjelaskan masalah-masalah pasa system
yang ada. Ketiga harus mendeskripsikan ketentuan-ketentuan untuk system baru
dan memberikan rekomendasi tentang apa yang akan dilakukan selanjutnya.
C.
Fase Ketiga : Mendesain Sistem
Tujuan
fase ini adalah membuat desai awal, lalu desain yang detail, dan membuat
laporan.
1. Membuat desain awal,
desin
awal mendeskripsikan kpabilitas fungsional secar umum dari system system
informasi yang diusulkan. Perangkat yang digunakan pada fase ini adalah
perangkat CASE dan perangkat lunak managemen proyek. Prototyping juga digunakan
pada tahap ini,prototyping ialah pengguna workstation, perangkat CASE dan
aplikasi perangkat lunak lain untuk membuat model kerja dari komponen system
sehingga system baru bisa segera diuji dan dievaluasi. Jadi prototype adalah
system dengan kemapuan kerja terbatas yang dikembangkan untuk menguji
konsep-konsep desain.
5
2. Membuat desain yang detail,
desain
yang detail menggambarkan bagaimana sistem informasi yang diusulkan mampu
memberikan kapabilitas yang digambarkan secara umum dalam desain awal.
3.
Menulis laporan,
semua
pekerjaan dalam desain awal dan desain yang detail akan dikemas dalam laporan yang
terperinci. Anda bisa melakukan persentasi atau diskusi saat menyerahkan
laporan ini kepada manajemen senior.
D.
Fase Keempat : Mengembangkan Sistem
Tiga
langkah yang diperlukan dalam mengembangkan system
1.
Mengembangkan
atau mendapatkan perangkat lunak, analisis system harus membuat keputusan yang
disebut keputusan “membuat-atau-membeli’. Dalam keputusan tersebut, anda
menentukan apakah akan membuat program – menulis sendiri – atau embelinya, yang
artinya hanya tinggal membeli paket perangkat lunak yang sudah ada.
2. Mendapatkan perangkat lunak, setelah memilih
perangkat lunak, maka selanjutnya meng-uprade perangkat keras untuk menjalankan
perangkat lunak tersebut. Namun bisa saja system tidak membutuhkan perangkat
keras, atau perangkat keras tersebut dapat disewa tanpa harus dibeli
3. Menguji system, dengan perangkat lunak dan
perangkat keras yang telah diperoleh,maka dilakukan pengujian. Biasanya
dilakukan dalam 2 tahap, yaitu :
• Pengujian unit : kinerja dari
masing-masing bagian diteliti dengan menggunakan data uji (disusun atau
sampel). Jika program ditulis sebagai usaha kerja sama dari banyak programmer,
maka masing-masing bagian dari program diuji terpisah.
• Pengujian system : bagian-bagian
dihubungkan bersama-sama dengan menggunakan data uji untuk mengetahui apakah
bagian-bagian itu dapat bekerja sama. System juga dapat diuji dengan data
sesungguhnya dari organisasi.
6
E. Fase Kelima :
Mengimplementasikan system
1. Konversi ke system
baru,
adalah proses transisi dari system informasi yang lama ke
yang baru, melibatkan konversi perangkat keras, perangkat lunak, dan file. Ada
4 strategi untuk melakukan konversi,yaitu :
• Implementasi langsung : pengguna hanya
berhenti menggunakan system yang lama dan mulai mengguanakn yang baru.
• Implementasi parallel : Sistem lama dan
system yang baru berjalan berdampingan sampai system baru menunjukkan
keandalannya di saat system lama tidak berfungsi lagi.
• Implementasi bertahap : bagian-bagian
dari system baru dibuat dalam fase terpisah-entah waktu yang berbeda(parallel)
atau sekaligus dalam kelompok-kelompok (langsung).
• Implementasi pilot : seluruh system
dicoba, namun hanya oleh beberapa pengguna. Stelah keandalannya terbukti
barulah system bisa diimplementasikan pada pengguna lainnya.
2. Melatih pengguna,
ada
banyak piranti yang bisa digunkan membuat pengguna membuat pengguna mengenal system
baru dengan baik,dari dokumentasi hingga video tape hingga pelatiah diruang
kelas secara langsung ataupun satu per satu.
F.
Fase Keenam : Memelihara Sistem
Pemeliharaan
system ialah menyesuaikan dan meningkatkan system dengan cara melakukan audit
dan evaluasi secara periodic dan dengan membuat perubahan berdasarkan
kondisi-kondisi baru. Meskipun pengonversian sudah lengkap, bahkan pengguna
sudah dilatih, system tidak bisa berjalan dengan sendirinya. Inilah tahap
dimana system harus dimonitor untuk memastikan bahwa system itu berhasil.
Pemeliharaan
tidak hanya menjaga agar mesin tetap berjalan, namun juga meng-upgrade dan
meng-update system agar bisa mengikuti perkembangan produk, jasa, layanan,
peraturan pemerintah, dan ketentuan lain yang baru.
Setelah beberapa saat,
biaya pemeliharaan akan meningkat seiring makin banyaknya usaha untuk
mempertahankan system agar tetap responsive terhadap kebutuhan pengguna. Dalam
beberapa hal, biaya pemeliharaan ini bisa membengkak, menandakan bahwa
sekaranglah saat yang tepat untuk memulai lagi SDLC
7
SIKLUS HIDUP
SISTEM (SYSTEMS LIFE
CYCLE)
System Life Cycle (SLC)
adalah proses evolusi yang diikuti oleh pelaksanaan sistem informasi
dasar-dasar atau subsistem. Telah ada pendekatan implementasi tradisional
sepanjang era komputer, dan ada perjanjian umum antara ahli-ahli komputer
sehubungan dengan tugas-tugas yang dilaksanakan.
Beberapa SLC terdapat dalam
perusahaan yang menggunakan komputer, mungkin ada seratus atau lebih. Pada
kenyataannya SLC adalah sarana yang digunakan oleh manajemen untuk melaksanakan
rencana strategis. Konsep life cycle menjadikan segala sesuatu yang tumbuh,
menjadi dewasa setiap waktu dan akhirnya mati. Pola ini digunakan untuk sistem
dasar komputer seperti subsistem pemrosesan data atau SSD.
System Life Cycle terdiri dari lima fase yaitu :
1. Fase Perencanaan
Fase ini dimulai dengan mendefinisikan masalah dan dilanjutkan dengan sistem penunjukan objektif dan paksaan. Di sini sistem analis memimpin studi yang mungkin terjadi dan mengemukakan pelaksanaannya pada manajer.
Fase ini dimulai dengan mendefinisikan masalah dan dilanjutkan dengan sistem penunjukan objektif dan paksaan. Di sini sistem analis memimpin studi yang mungkin terjadi dan mengemukakan pelaksanaannya pada manajer.
2. Fase Analisis
Fase ini mempunyai tugas penting yaitu menunjukkan kebutuhan pemakai informasi dan menentukan tingkat penampilan sistem yang diperlukan untuk memuaskan kebutuhan tersebut. Fase ini meliputi penetapan jangkauan proyek, mengenal resiko, mengatur rangkaian tugas, dan menyediakan dasar untuk kontrol.
Fase ini mempunyai tugas penting yaitu menunjukkan kebutuhan pemakai informasi dan menentukan tingkat penampilan sistem yang diperlukan untuk memuaskan kebutuhan tersebut. Fase ini meliputi penetapan jangkauan proyek, mengenal resiko, mengatur rangkaian tugas, dan menyediakan dasar untuk kontrol.
3. Fase Desain
Fase Desain ini meliputi penentuan pemrosesan dan data yang dibutuhkan oleh sistem yang baru, dan pemilihan konfigurasi terbaik dari hardware yang menyediakan desain. Desain system adalah ketentuan mengenal proses dan data yang dibutuhkan oleh sistem yang baru.
Fase Desain ini meliputi penentuan pemrosesan dan data yang dibutuhkan oleh sistem yang baru, dan pemilihan konfigurasi terbaik dari hardware yang menyediakan desain. Desain system adalah ketentuan mengenal proses dan data yang dibutuhkan oleh sistem yang baru.
4. Fase Pelaksanaan / Implementasi
Fase ini melibatkan beberapa spesialis informasi tambahan yang mengubah desain dari bentuk kertas menjadi satu dalam hardware, software, dan data. Pelaksanaan adalah penambahan dan penggabungan antara sumber-sumber secara fisik dan konseptual yang menghasilkan pekerjaan sistem.
Fase ini melibatkan beberapa spesialis informasi tambahan yang mengubah desain dari bentuk kertas menjadi satu dalam hardware, software, dan data. Pelaksanaan adalah penambahan dan penggabungan antara sumber-sumber secara fisik dan konseptual yang menghasilkan pekerjaan sistem.
8
5.
Fase Pemakaian / Penggunaan
Selama fase penggunaan, audit memimpin pelaksanaannya untuk menjamin bahwa sistem benar-benar dikerjakan, dan pemeliharaannya pun dilakukan sehingga sistem dapat menyediakan kebutuhan yang diinginkan. Dari kelima fase di atas, empat fase di awal disediakan untuk dikembangkan, jadi metode yang ada didalamnya dapat berkembang sesuai zaman. Sedangkan fase yang terkahir tidak untuk dikembangan, hanya sebagai pelaksanaannya saja.
Selama fase penggunaan, audit memimpin pelaksanaannya untuk menjamin bahwa sistem benar-benar dikerjakan, dan pemeliharaannya pun dilakukan sehingga sistem dapat menyediakan kebutuhan yang diinginkan. Dari kelima fase di atas, empat fase di awal disediakan untuk dikembangkan, jadi metode yang ada didalamnya dapat berkembang sesuai zaman. Sedangkan fase yang terkahir tidak untuk dikembangan, hanya sebagai pelaksanaannya saja.
1. General Systems Life Cycle (GSLC)
Merupakan fase-fase utama (general) yang terjadi pada
semua sistem, baik sistem biologis, fisikal, sosial ataupun sistem lainnya.
Adapun fase-fase tersebut terbagi dalam empat fase, yaitu :
a. Development (introduction)
b. Growth
c. Maturity
d. Deterioration (decline)
Apabila digambarkan, GSLC akan terlihat
seperti berikut :
|
|
+---------------+\
| /: : \
| / : : \
| / : : \
| / : : \
| / : : \
| / : :
| /--------+/ : :
| / I :
II : III
: IV
|/ : : :
+---------------------------------------------------------------
Development Growth Maturity Deterioration
Gambar 4.1 : General Systems Life
Cycle (GSLC)
9
2
Information Systems Life Cycle (ISLC)
Merupakan fase-fase utama (general) yang terjadi pada
sistem informasi.
Adapun fase-fase tersebut terbagi dalam
empat fase, yaitu :
a. Systems Development (Design)
b. Systems Implementation
c. Systems Operation (Maintenance)
d. Systems Obsolescence
Apabila digambarkan, ISLC akan terlihat
seperti berikut :
|
|
+---------------+\
| /: : \
| / : : \
| / : : \
| / : : \
| / : : \
| / : :
| /--------+/ : :
| / I :
II : III
: IV
|/ : : :
+---------------------------------------------------------------
Systems Systems Systems Operation Systems
Development Implementation (Maintenance) Obsalescence
(Design)
Gambar 4.2 : Information Systems Life Cycle
10
3
Systems Development Life Cycle (SDLC)
System Development Lyfe Cycle (SDLC)
adalah keseluruhan proses dalam membangun sistem melalui beberapa langkah. Ada
beberapa model SDLC. Model yang cukup populer dan banyak digunakan adalah
waterfall. Beberapa model lain SDLC misalnya fountain, spiral, rapid,
prototyping, incremental, build & fix, dan synchronize & stabilize.
Dengan siklus SDLC, proses membangun sistem dibagi menjadi beberapa langkah dan
pada sistem yang besar, masing-masing langkah dikerjakan oleh tim yang berbeda.
SDLC berfungsi untuk menggambarkan tahapan-tahapan
utama dan langkah-langkah dari setiap tahapan yang secara garis besar terbagi
dalam tiga kegiatan utama, yaitu :
a. Analysis
b. Design
c. Implementation
11
Setiap kegiatan dalam SDLC dapat dijelaskan melalui
tujuan (purpose) dan hasil kegiatannya (deliverable).
Apabila kegiatan utama tersebut dijabarkan
ke dalam langkah-langkah yang
lebih rinci dapat digambarkan seperti
berikut :
+---------------------------------------------------------------------+
:
ANALYSIS : DESIGN :
IMPLEMENTATION :
+---------------------------------------------------------------------+
: :
+---------------+ : :
+-->:
Problem : : :
|
: Detection :
: :
|
+---------------+
+-----------+ +-----------+
+---------> | | : | | : |
|
+---------------+ | :
+---------------+ | : +---------------+
|
: Initial : |
: : Output : |
: : Programming / :
| :
Investigation : | : : : | : :
test :
|
+---------------+ | :
+---------------+ | : +---------------+
+---------> | | : | | : |
|
+---------------+ | :
+---------------+ | : +---------------+
|
: Requirements : | : :
Input : | : :
Training / :
|
: Analysis : | :
: : | : :
Other :
|
+---------------+ | :
+---------------+ | : +---------------+
+---------> | | : | | : |
+---------------+ | :
+---------------+ | : +---------------+
: Generation of : | : : Files
:--+ : : System :
: Alternatives : | : : : : :
Change Over :
+---------------+ | :
+---------------+ : +---------------+
| | : :
+---------------+ | : :
: Selection of :--+ : :
: Proper System : : :
+---------------+ : :
Gambar 4.3 : Stages of Problem Solving Systems
Development Life Cycle (SDLC)
12
A.
ANALYSIS
Dalam tahap analisis ini, digunakan oleh
analis sistem untuk :
a. Membuat keputusan apabila sistem saat
ini mempunyai masalah atau sudah
tidak berfungsi secara baik dan hasil analisisnya digunakan sebagai
dasar
untuk memperbaiki sistem
b. Mengetahui ruang lingkup pekerjaannya
yang akan ditanganinya.
c. Memahami sistem yang sedang berjalan
saat ini
d. Mengidentifikasi masalah dan mencari
solusinya
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap
analisis ini adalah :
1. Problem
detection
a. Tujuan : Mendeteksi sistem, apabila sistem saat ini
semakin
berkurang manfaatnya
(memburuk).
b. Hasil : Laporan pendahuluan tentang permasalahan yang
terjadi
dalam sistem.
2. Initial investigation
a. Tujuan : Memerikan sistem saat ini dengan penekanan
pada daerah-
daerah yang menimbulkan
permasalahan.
b. Hasil : Penjelasan sistem saat ini.
3. Requirement analysis (determination
of ideal systems)
a. Tujuan : Mendapatkan konsensus dari komunitas pemakai
dari sistem
informasi yang ideal. Sebuah
penggantian sistem akan
menimbulkan jarak antara sistem saat ini
dengan sistem
yang ideal (yang mengacu ke
komputerisasi).
b. Hasil : Penjelasan kebutuhan analisis terhadap
sistem.
4. Generation of system alternatives
a. Tujuan : Menggali (explore) perbedaan dari alternatif
sistem dalam
mengurangi jarak (gap)
antara sistem saat ini dengan
sistem idealnya.
b. Hasil : Dokumen-dokumen tentang alternatif sistem
yang akan
digunakan untuk memperbaiki
sistem.
5. Selection of proper system
a. Tujuan : Membandingkan alternatif-alernatif sistem
dengan
menggunakan metodologi
terstruktur, memilih alternatif
sistem yang paling baik, dan
menjualnya (sell) kepada
management.
b. Hasil : Hasil-hasil dari studi sistem.
13
B.
DESIGN
Dalam tahap perancangan (desgin) memiliki
tujuan, yaitu untuk :
Mendesain sistem baru yang dapat menyelesaikan
masalah-masalah yang dihadapi perusahaan yang diperoleh dari pemilihan alternatif sistem yang terbaik.
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap perancangan ini
adalah :
6. Output design
a. Tujuan : Memerikan bentuk-bentuk laporan sistem dan
dokumennya.
b. Hasil : Bentuk (forms) dari dokumentasi keluaran
(output).
7. Input design
a. Tujuan : Memerikan
bentuk-bentuk masukan didokumen dan dilayar ke sistem informasi.
b. Hasil : Bentuk (forms) dari dokumentasi masukan
(input).
8. File design
a. Tujuan : Memerikan bentuk-bentuk file-file yang
dibutuhkan dalam
sistem informasi.
b. Hasil : Bentuk (forms) dari dokumentasi file.
14
C.
IMPLEMENTATION
Dalam tahap implementasi memiliki beberapa
tujuan, yaitu untuk :
a. Melakukan kegiatan spesifikasi
rancangan logikal ke dalam kegiatan yang sebenarnya dari sistem informasi yang akan
dibangunnya atau dikembangkannya.
b. Mengimplementasikan sistem yang baru.
c. Menjamin bahwa sistem yang baru dapat
berjalan secara optimal.
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap
implementasi ini adalah :
9. Programming & testing
a. Tujuan : Mengkonversikan
perancangan logikal ke dalam kegiatan
operasi coding dengan
menggunakan bahasa pemograman
tertentu, dan mengetest semua
program serta memastikan
semua fungsi / modul program
dapat berjalan secara benar.
b. Hasil : Coding program
dan spesifikasi program.
10.Training
a. Tujuan : Memimpin
(conduct) pelatihan dalam menggunakan sistem,
persiapan lokasi latihan dan
tugas-tugas lain yang
berhubungan denganp pelatihan
(buku-buku panduan sistem).
b. Hasil : Rencana
pelatihan sistem, modul-modul katihan dan
sebagainya.
11. System changeover
a. Tujuan : Merubah pemakaian
sistem lama ke sistem bari dari sistem
informasi yang berhasil
dibangun.Perubahan sistem merupakan tanggungjawab team designer ke pemakai
siste (user organization).
b. Hasil : Rencana (jadwal dan metode) perubahan sistem
(contract).
15
DAFTAR PUSTAKA
http://kuliah.dinus.ac.id/ika/asi4.html
17
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Pengembangan sistem
merupakan penyusunan suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama
secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah ada. Konsep life cycle menjadikan segala sesuatu yang tumbuh, menjadi dewasa
setiap waktu dan akhirnya mati. Pola ini digunakan untuk sistem dasar komputer
seperti subsistem pemrosesan data atau SSD.
Dalam rekayasa perangkat lunak, konsep
SDLC mendasari berbagai jenis metodologi pengembangan perangkat lunak.
Metodologi-metodologi ini membentuk suatu kerangka kerja untuk perencanaan dan
pengendalian pembuatan sistem informasi, yaitu proses pengembangan perangkat
lunak.
16
0 komentar:
Posting Komentar