Site Info

Kamis, 21 November 2013

Daur Hidup Pengembangan Sistem

Posted by Unknown 11/21/2013, under | No comments

Daur Hidup Pengembangan Sistem


Dosen : Elzas,M.Kom

Mata Kuliah : Analisa Sistem Informasi

Di susun oleh   :

1.  KHOIRI  FITRA  YODI       = 1201098

2.  THEWORA  NURLIANA     = 1201114

3.  MUHAMMAD RIDHO         = 1201087

4.  MALDINI                       = 1201056

5.  IRWANDI                       = 1201101

Kelompok  :  4

Jurusan    : SI

Kelas       : D


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA  DAN KOMPUTER
NURDIN HAMZAH
2013/2014




KATA PENGANTAR

          Puji syukur kami ucapkan atas kehadiran Tuhan yang Maha Esa, karena dengan rahmat dan karunia-Nya kami masih diberi kesempatan untuk bekerja bersama untuk menyelesaikan makalah ini, dimana makalah ini merupakan salah satu dari tugas mata kuliah Analisa Sistem Informasi yaitu tentang daur hidup pengembangan sistem. Tidak lupa kami ucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing dan teman-teman yang telah memberikan dukungan dalam menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh sebab itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dan semoga dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman.














i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................ i
DAFTAR ISI ..................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang ................................................................................ 1
1.2  Rumusan Masalah ............................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1  Pengembangan Sistem ................................................................... 3
2.2  Siklus Hidup Sistem ....................................................................... 8
2.3  GSLC................................................................................................ 9
2.4  ISLC ................................................................................................ 10
2.5 SDLC ................................................................................................ 11
BAB III PENUTUP ............................................................................................ 16
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 17







ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1      Latar Belakang

Pada dasarnya tidak ada sistem informasi yang sempurna dan berlaku untuk masa yang tak terhingga.  Adanya keperluan-keperluan baru, pertumbuhan organisasi / usaha, perkembangan teknologi, dan pengaruh dari luar sehingga  mengharuskan adanya usaha pengembangan sistem informasi baru untuk mengimbangi dinamika organisasi. Kenyataan ini mengakibatkan setiap sistem perlu diubah pada masa selanjutnya.
Proses pengembangan  sistem informasi melewati beberapa tahapan mulai sistem itu direncanakan sampai diimplementasikan, hingga suatu saat perlu dikembangkan kembali menjadi sistem yang baru. Siklus demikian merupakan suatu daur hidup pengembangan sistem informasi.
Dalam rekayasa sistem dan rekayasa perangkat lunak, adalah proses pembuatan dan pengubahan sistem serta model dan metodologiyang digunakan untuk mengembangkan sistem-sistem tersebut. Konsep ini umumnya merujuk pada sistem komputer atau informasi. SDLC juga merupakan pola yang diambil untuk mengembangkan sistem perangkat lunak, yang terdiri dari tahap-tahap: analisa (analysis), desain (design), implementasi (implementation), uji coba (testing) dan pengelolaan (maintenance). 


1
1.2      Rumusan Masalah

1.   Apa-apa saja prinsip pengembangan sistem?
2.   Apa yang dimaksud analisi dan desain sistem?
3.   Sebutkan fase-fase yang terjadi dalam System Life Cycle !
4.   Mengapa diperlukan daur hidup pengembangan pada suatu sistem ?
5.   Apa yang dimaksud dengan siklus hidup pengembangan sistem (sdlc) ?









2
BAB II
PEMBAHASAN
Pengembangan Sistem
Pengembangan sistem merupakan penyusunan suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah ada. Sistem lama yang perlu diperbaiki atau diganti disebabkan karena beberapa hal :
1.    Adanya permasalahan-permasalahan yang timbul di sistem yang lama. Permasalahan yang timbul dapat berupa :
·         Ketidakberesan sistem yang lama : ketidakberesan dalam sistem yang lama menyebabkan sistem yang lama tidak dapat beroperasi sesuai dengan yang diharapkan.
·         Pertumbuhan organisasi : kebutuhan informasi yang semakin luas, volume pengolahan data semakin meningkat, perubahan prinsip akuntansi yang baru, menyebabkan harus disusunnya sistem yang baru, karena sistem yang lama tidak efektif lagi dan tidak dapat memenuhi semua kebutuhan informasi yang dibutuhkan manajemen.
2.    Untuk meraih kesempatan-kesempatan dalam keadaan persaingan pasar yang ketat, kecepatan informasi atau efisiensi waktu sangat menentukan berhasil atau tidaknya strategi dan rencana-rencana yang telah disusun untuk meraih kesempatan dan peluang pasar, sehingga teknologi informasi perlu digunakan untuk meningkatkan penyediaan informasi agar dapat mendukung proses pengambilan keputusan yang dilakukan oleh manajemen.
3.    Adanya instruksi dari pimpinan atau adanya peraturan pemerintah
Penyusunan sistem yang baru dapat juga terjadi karena adanya instruksi dari pimpinan atau dari luar organisasi, seperti misalnya peraturan pemerintah


3
Prinsip pengembangan sistem :
·         Sistem yang dikembangkan adalah untuk manajemen
·         Sistem yang dikembangkan adalah investasi modal yang besar
·         Sistem yang dikembangkan memerlukan orang-orang yang terdidik
·         Proses pengembangan sistem tidak harus urut
·         Jangan takut membatalkan proyek
·         Dokumentasi harus ada untuk pedoman dalam pengembangan sistem

Analisis dan desain system merupakan prosedur pemecahan masalah yang terdiri dari enam fase untuk meneliti system informasi dan meningkatkannya. Keenam fase tersebut membentuk apa yang disebut siklus hidup pengembangan system. Siklus hidup pengembangan system (SDLC) adalah proses langkah demi langkah yang diikuti oleh banyak organisasi selama analisis dan desain system.
Ada enam fase siklus hidup pengembangan system yakni :

A.  Fase Pertama : Melakukan Investigasi Awal
Tujuan dari fase pertama ini adalah melakukan analisis awal, mencari alternative solusi, mendeskripsikan biaya dan keuntungn, dan menyerahkan rencana awal dengan beberapa rekomendasi.
 Empat langkah fase pertama ialah:
1.    Melakukan analisis awal, anda perlu mencari apa yang menjadi tujuan organisasi dan sifat serta cakupan masalah, selanjutnya melihat apakah masalah yang dipelajari cocok dengan tujuan tersebut.

2.    Mengajukan solusi-solusi alternative, Solusi-solusi alternative bisa diperoleh dengan mewawancarai orang dalm organisasi, klien ayau pelanggan yang terpengaruh oleh system, pemasok dan konsultan.

3.    Mendeskripsikan biaya dan keuntungan , anda perlu mendaftarkan biaya maupun keuntungan secara terperinci. Biaya akan tergantung dari keuntungan yang bisa menawarkan penghematan.

4.    Menyerahkan rencana awal, Semua yang anda temukan digabung dalam suatu laporan tertulis, pembaca laporan ini bisa saja eksekutif yang punya wewenang untuk memutuskan dan menjalankan proyek. Anda harus mendeskripsikan solusi-solusi potensial, biaya, dan keuntungan dan memberikan rekomendasi bagi anda.

4
B.   Fase Kedua : Menganalisis Sistem
Tujuan dari fase kedua ini adalah mengumpulkan data, menganalisis data, dan menuliskan laporan. Dalam fase ini, anda akan mengikuti arahan dari pihak managemen setelah mereka membaca laporan (fase pertama). Pihak manajemen memberi perintah untuk menganalisis atau mepelajari system yang sudah ada untuk memahami perbedaan system baru dengan system yang sudah ada. Tiga langkah pada tahap ini ialah:
1.  Mengumpulkan data, dalam upaya mengumpulkan data, anda akan meninjau dokumen tertulis, mewawancarai pegawai dan manager, membuat kuesioner dan mengobservasi rang dan proses-proses di tempat kerja.

2.   Menganalisa data, data yang telah dikumpulkan kemudian dianalisis. Ada banyak piranti analitik yang dapat dipakai, piranti pemodelan memungkinkan analisis system menampilkan representasi system dalam bentuk gambar, misal data flow diagram atau diagram aliran data. Dan Perangkat CASE (Computer Aided Software Engineering) adalah program yang mengotomatisasi berbagai aktivitas SDLC. Contoh programnya ialah Analyst Pro, Visible Analyst dan System Architect.

3.  Menulis laporan, perlu membuat laporan setelah selesai melakukan analisis. Ada 3 bagian, yang pertama, harus menjelaskan cara bekerja system yang sudah ada. Kedua, harus menjelaskan masalah-masalah pasa system yang ada. Ketiga harus mendeskripsikan ketentuan-ketentuan untuk system baru dan memberikan rekomendasi tentang apa yang akan dilakukan selanjutnya.

C.   Fase Ketiga : Mendesain Sistem
Tujuan fase ini adalah membuat desai awal, lalu desain yang detail, dan membuat laporan.
1.   Membuat desain awal,
desin awal mendeskripsikan kpabilitas fungsional secar umum dari system system informasi yang diusulkan. Perangkat yang digunakan pada fase ini adalah perangkat CASE dan perangkat lunak managemen proyek. Prototyping juga digunakan pada tahap ini,prototyping ialah pengguna workstation, perangkat CASE dan aplikasi perangkat lunak lain untuk membuat model kerja dari komponen system sehingga system baru bisa segera diuji dan dievaluasi. Jadi prototype adalah system dengan kemapuan kerja terbatas yang dikembangkan untuk menguji konsep-konsep desain.


5
2.   Membuat desain yang detail,
desain yang detail menggambarkan bagaimana sistem informasi yang diusulkan mampu memberikan kapabilitas yang digambarkan secara umum dalam desain awal.

3.   Menulis laporan,
semua pekerjaan dalam desain awal dan desain yang detail akan dikemas dalam laporan yang terperinci. Anda bisa melakukan persentasi atau diskusi saat menyerahkan laporan ini kepada manajemen senior.

D.   Fase Keempat : Mengembangkan Sistem
Tiga langkah yang diperlukan dalam mengembangkan system
1.    Mengembangkan atau mendapatkan perangkat lunak, analisis system harus membuat keputusan yang disebut keputusan “membuat-atau-membeli’. Dalam keputusan tersebut, anda menentukan apakah akan membuat program – menulis sendiri – atau embelinya, yang artinya hanya tinggal membeli paket perangkat lunak yang sudah ada.

2.    Mendapatkan perangkat lunak, setelah memilih perangkat lunak, maka selanjutnya meng-uprade perangkat keras untuk menjalankan perangkat lunak tersebut. Namun bisa saja system tidak membutuhkan perangkat keras, atau perangkat keras tersebut dapat disewa tanpa harus dibeli

3.     Menguji system, dengan perangkat lunak dan perangkat keras yang telah diperoleh,maka dilakukan pengujian. Biasanya dilakukan dalam 2 tahap, yaitu :
• Pengujian unit : kinerja dari masing-masing bagian diteliti dengan menggunakan data uji (disusun atau sampel). Jika program ditulis sebagai usaha kerja sama dari banyak programmer, maka masing-masing bagian dari program diuji terpisah.

• Pengujian system : bagian-bagian dihubungkan bersama-sama dengan menggunakan data uji untuk mengetahui apakah bagian-bagian itu dapat bekerja sama. System juga dapat diuji dengan data sesungguhnya dari organisasi.







6
E. Fase Kelima : Mengimplementasikan system
1. Konversi ke system baru,
adalah proses transisi dari system informasi yang lama ke yang baru, melibatkan konversi perangkat keras, perangkat lunak, dan file. Ada 4 strategi untuk melakukan konversi,yaitu :
• Implementasi langsung : pengguna hanya berhenti menggunakan system yang lama dan mulai mengguanakn yang baru.

• Implementasi parallel : Sistem lama dan system yang baru berjalan berdampingan sampai system baru menunjukkan keandalannya di saat system lama tidak berfungsi lagi.

• Implementasi bertahap : bagian-bagian dari system baru dibuat dalam fase terpisah-entah waktu yang berbeda(parallel) atau sekaligus dalam kelompok-kelompok (langsung).

• Implementasi pilot : seluruh system dicoba, namun hanya oleh beberapa pengguna. Stelah keandalannya terbukti barulah system bisa diimplementasikan pada pengguna lainnya.

2.    Melatih pengguna,
ada banyak piranti yang bisa digunkan membuat pengguna membuat pengguna mengenal system baru dengan baik,dari dokumentasi hingga video tape hingga pelatiah diruang kelas secara langsung ataupun satu per satu.

F. Fase Keenam : Memelihara Sistem
Pemeliharaan system ialah menyesuaikan dan meningkatkan system dengan cara melakukan audit dan evaluasi secara periodic dan dengan membuat perubahan berdasarkan kondisi-kondisi baru. Meskipun pengonversian sudah lengkap, bahkan pengguna sudah dilatih, system tidak bisa berjalan dengan sendirinya. Inilah tahap dimana system harus dimonitor untuk memastikan bahwa system itu berhasil.
Pemeliharaan tidak hanya menjaga agar mesin tetap berjalan, namun juga meng-upgrade dan meng-update system agar bisa mengikuti perkembangan produk, jasa, layanan, peraturan pemerintah, dan ketentuan lain yang baru.
Setelah beberapa saat, biaya pemeliharaan akan meningkat seiring makin banyaknya usaha untuk mempertahankan system agar tetap responsive terhadap kebutuhan pengguna. Dalam beberapa hal, biaya pemeliharaan ini bisa membengkak, menandakan bahwa sekaranglah saat yang tepat untuk memulai lagi SDLC

7
SIKLUS HIDUP SISTEM (SYSTEMS LIFE CYCLE)

System Life Cycle (SLC) adalah proses evolusi yang diikuti oleh pelaksanaan sistem informasi dasar-dasar atau subsistem. Telah ada pendekatan implementasi tradisional sepanjang era komputer, dan ada perjanjian umum antara ahli-ahli komputer sehubungan dengan tugas-tugas yang dilaksanakan.
Beberapa SLC terdapat dalam perusahaan yang menggunakan komputer, mungkin ada seratus atau lebih. Pada kenyataannya SLC adalah sarana yang digunakan oleh manajemen untuk melaksanakan rencana strategis. Konsep life cycle menjadikan segala sesuatu yang tumbuh, menjadi dewasa setiap waktu dan akhirnya mati. Pola ini digunakan untuk sistem dasar komputer seperti subsistem pemrosesan data atau SSD.

System Life Cycle terdiri dari lima fase yaitu :
1.  Fase Perencanaan
Fase ini dimulai dengan mendefinisikan masalah dan dilanjutkan dengan sistem penunjukan objektif dan paksaan. Di sini sistem analis memimpin studi yang mungkin terjadi dan mengemukakan pelaksanaannya pada manajer.
2.  Fase Analisis
Fase ini mempunyai tugas penting yaitu menunjukkan kebutuhan pemakai informasi dan menentukan tingkat penampilan sistem yang diperlukan untuk memuaskan kebutuhan tersebut. Fase ini meliputi penetapan jangkauan proyek, mengenal resiko, mengatur rangkaian tugas, dan menyediakan dasar untuk kontrol.
3.  Fase Desain
Fase Desain ini meliputi penentuan pemrosesan dan data yang dibutuhkan oleh sistem yang baru, dan pemilihan konfigurasi terbaik dari hardware yang menyediakan desain. Desain system adalah ketentuan mengenal proses dan data yang dibutuhkan oleh sistem yang baru.
4.  Fase Pelaksanaan / Implementasi
Fase ini melibatkan beberapa spesialis informasi tambahan yang mengubah desain dari bentuk kertas menjadi satu dalam hardware, software, dan data. Pelaksanaan adalah penambahan dan penggabungan antara sumber-sumber secara fisik dan konseptual yang menghasilkan pekerjaan sistem.
8
5.        Fase Pemakaian / Penggunaan
Selama fase penggunaan, audit memimpin pelaksanaannya untuk menjamin bahwa sistem benar-benar dikerjakan, dan pemeliharaannya pun dilakukan sehingga sistem dapat menyediakan kebutuhan yang diinginkan. Dari kelima fase di atas, empat fase di awal disediakan untuk dikembangkan, jadi metode yang ada didalamnya dapat berkembang sesuai zaman. Sedangkan fase yang terkahir tidak untuk dikembangan, hanya sebagai pelaksanaannya saja.

1. General Systems Life Cycle (GSLC)
            Merupakan fase-fase utama (general) yang terjadi pada semua sistem, baik sistem biologis, fisikal, sosial ataupun sistem lainnya. Adapun fase-fase tersebut terbagi dalam empat fase, yaitu :
a. Development (introduction)
b. Growth
c. Maturity
d. Deterioration (decline)
Apabila digambarkan, GSLC akan terlihat seperti berikut :

    |                          
    |                         +---------------+\
    |                        /:               :  \
    |                      /  :               :    \
    |                    /    :               :      \
    |                  /      :               :        \
    |                /        :               :          \
    |              /          :               :
    |  /--------+/            :               :
    | /    I    :     II      :      III      :    IV
    |/          :             :               :
    +---------------------------------------------------------------
     Development    Growth       Maturity       Deterioration        

            Gambar 4.1 : General Systems Life Cycle (GSLC)




9
2  Information Systems Life Cycle (ISLC)
            Merupakan fase-fase utama (general) yang terjadi pada sistem informasi.
Adapun fase-fase tersebut terbagi dalam empat fase, yaitu :
a. Systems Development (Design)
b. Systems Implementation
c. Systems Operation (Maintenance)
d. Systems Obsolescence
Apabila digambarkan, ISLC akan terlihat seperti berikut :

    |                          
    |                         +---------------+\
    |                        /:               :  \
    |                      /  :               :    \
    |                    /    :               :      \
    |                  /      :               :        \
    |                /        :               :          \
    |              /          :               :
    |  /--------+/            :               :
    | /    I    :      II     :      III      :    IV
    |/          :             :               :
    +---------------------------------------------------------------
     Systems      Systems Systems Operation  Systems
     Development Implementation (Maintenance)      Obsalescence
     (Design)

           Gambar 4.2 : Information Systems Life Cycle







10
3  Systems Development Life Cycle (SDLC)
          System Development Lyfe Cycle (SDLC) adalah keseluruhan proses dalam membangun sistem melalui beberapa langkah. Ada beberapa model SDLC. Model yang cukup populer dan banyak digunakan adalah waterfall. Beberapa model lain SDLC misalnya fountain, spiral, rapid, prototyping, incremental, build & fix, dan synchronize & stabilize. Dengan siklus SDLC, proses membangun sistem dibagi menjadi beberapa langkah dan pada sistem yang besar, masing-masing langkah dikerjakan oleh tim yang berbeda.
           
            SDLC berfungsi untuk menggambarkan tahapan-tahapan utama dan langkah-langkah dari setiap tahapan yang secara garis besar terbagi dalam tiga kegiatan utama, yaitu  :
a. Analysis
b. Design
c. Implementation





















11
            Setiap kegiatan dalam SDLC dapat dijelaskan melalui tujuan (purpose) dan hasil kegiatannya (deliverable).
Apabila kegiatan utama tersebut dijabarkan ke dalam langkah-langkah yang
lebih rinci dapat digambarkan seperti berikut :
+---------------------------------------------------------------------+
:         ANALYSIS        :       DESIGN         :  IMPLEMENTATION    :
+---------------------------------------------------------------------+
                          :                      :
     +---------------+    :                      :
 +-->:     Problem   :    :                      :
 |   :    Detection  :    :                      :
 |   +---------------+  +-----------+          +-----------+
 +---------> |          | :         |          | :         |
 |   +---------------+  | : +---------------+  | : +---------------+
 |   :    Initial    :  | : :    Output     :  | : : Programming / :
 |   : Investigation :  | : :               :  | : :     test      :
 |   +---------------+  | : +---------------+  | : +---------------+
 +---------> |          | :         |          | :         |
 |   +---------------+  | : +---------------+  | : +---------------+
 |   :  Requirements :  | : :     Input     :  | : :  Training /   :
 |   :    Analysis   :  | : :               :  | : :    Other      :
 |   +---------------+  | : +---------------+  | : +---------------+
 +---------> |          | :         |          | :         |
     +---------------+  | : +---------------+  | : +---------------+
     : Generation of :  | : :     Files     :--+ : :    System     :
     : Alternatives  :  | : :               :    : :  Change Over  :
     +---------------+  | : +---------------+    : +---------------+
             |          | :                      :
     +---------------+  | :                      :
     : Selection of  :--+ :                      :
     : Proper System :    :                      :
     +---------------+    :                      :

            Gambar 4.3 : Stages of Problem Solving Systems Development Life Cycle (SDLC)
12
A.  ANALYSIS
Dalam tahap analisis ini, digunakan oleh analis sistem untuk :
a. Membuat keputusan apabila sistem saat ini mempunyai masalah atau sudah
   tidak berfungsi secara baik dan hasil analisisnya digunakan sebagai dasar
   untuk memperbaiki sistem
b. Mengetahui ruang lingkup pekerjaannya yang akan ditanganinya. 
c. Memahami sistem yang sedang berjalan saat ini
d. Mengidentifikasi masalah dan mencari solusinya

Kegiatan yang dilakukan dalam tahap analisis ini adalah :
1. Problem detection
   a. Tujuan        :  Mendeteksi sistem, apabila sistem saat ini semakin
                   berkurang manfaatnya (memburuk).
   b. Hasil           :  Laporan pendahuluan tentang permasalahan yang terjadi
                   dalam sistem.

2. Initial investigation
   a. Tujuan        :  Memerikan sistem saat ini dengan penekanan pada daerah-
                   daerah yang menimbulkan permasalahan.
   b. Hasil           :  Penjelasan sistem saat ini.

3. Requirement analysis (determination of ideal systems)
   a. Tujuan        :  Mendapatkan konsensus dari komunitas pemakai dari sistem
                   informasi yang ideal. Sebuah penggantian sistem akan
                   menimbulkan jarak antara sistem saat ini dengan sistem
                   yang ideal (yang mengacu ke komputerisasi).
   b. Hasil           :  Penjelasan kebutuhan analisis terhadap sistem.

4. Generation of system alternatives
   a. Tujuan        :  Menggali (explore) perbedaan dari alternatif sistem dalam
                   mengurangi jarak (gap) antara sistem saat ini dengan
                   sistem idealnya.
b. Hasil  :  Dokumen-dokumen tentang alternatif sistem yang akan
                   digunakan untuk memperbaiki sistem.

5. Selection of proper system
a. Tujuan           :  Membandingkan alternatif-alernatif sistem dengan
                   menggunakan metodologi terstruktur, memilih alternatif
                   sistem yang paling baik, dan menjualnya (sell) kepada
                   management.
b. Hasil  :  Hasil-hasil dari studi sistem.

13
B.  DESIGN
Dalam tahap perancangan (desgin) memiliki tujuan, yaitu untuk :
 Mendesain sistem baru yang dapat menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi perusahaan yang diperoleh dari pemilihan alternatif sistem yang terbaik.
            Kegiatan yang dilakukan dalam tahap perancangan ini adalah :
6. Output design
   a. Tujuan        :  Memerikan bentuk-bentuk laporan sistem dan dokumennya.
   b. Hasil           :  Bentuk (forms) dari dokumentasi keluaran (output).

7. Input design
   a. Tujuan                    :  Memerikan bentuk-bentuk masukan didokumen dan dilayar  ke sistem informasi.
   b. Hasil           :  Bentuk (forms) dari dokumentasi masukan (input).

8. File design
   a. Tujuan        :  Memerikan bentuk-bentuk file-file yang dibutuhkan dalam
                        sistem informasi.
   b. Hasil           :  Bentuk (forms) dari dokumentasi file.























14
C.  IMPLEMENTATION
Dalam tahap implementasi memiliki beberapa tujuan, yaitu untuk :
a. Melakukan kegiatan spesifikasi rancangan logikal ke dalam kegiatan yang sebenarnya dari sistem informasi yang akan dibangunnya atau dikembangkannya.
b. Mengimplementasikan sistem yang baru.
c. Menjamin bahwa sistem yang baru dapat berjalan secara optimal.

Kegiatan yang dilakukan dalam tahap implementasi ini adalah :

9. Programming & testing
   a. Tujuan        : Mengkonversikan perancangan logikal ke dalam kegiatan
                  operasi coding dengan menggunakan bahasa pemograman
                  tertentu, dan mengetest semua program serta memastikan
                  semua fungsi / modul program dapat berjalan secara benar.
   b. Hasil           : Coding program dan spesifikasi program.

10.Training
   a. Tujuan        : Memimpin (conduct) pelatihan dalam menggunakan sistem,
                  persiapan lokasi latihan dan tugas-tugas lain yang
                  berhubungan denganp pelatihan (buku-buku panduan sistem).


   b. Hasil           : Rencana pelatihan sistem, modul-modul katihan dan
                  sebagainya.

11. System changeover
    a. Tujuan       : Merubah pemakaian sistem lama ke sistem bari dari sistem
                  informasi yang berhasil dibangun.Perubahan sistem merupakan tanggungjawab team designer ke pemakai siste (user organization).
    b. Hasil          :  Rencana (jadwal dan metode) perubahan sistem (contract).






15
DAFTAR PUSTAKA

http://kuliah.dinus.ac.id/ika/asi4.html















17
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
     Pengembangan sistem merupakan penyusunan suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah ada. Konsep life cycle menjadikan segala sesuatu yang tumbuh, menjadi dewasa setiap waktu dan akhirnya mati. Pola ini digunakan untuk sistem dasar komputer seperti subsistem pemrosesan data atau SSD.
Dalam rekayasa perangkat lunak, konsep SDLC mendasari berbagai jenis metodologi pengembangan perangkat lunak. Metodologi-metodologi ini membentuk suatu kerangka kerja untuk perencanaan dan pengendalian pembuatan sistem informasi, yaitu proses pengembangan perangkat lunak.









16

0 komentar:

Posting Komentar